24 jam bersama Jen

Sahabat adalah dia yang menghampiri ketika seluruh dunia menjauh, karena persahabatan bagaikan tangan dengan mata. Saat tangan terluka, mata menangis. Saat mata menangis, tangan menghapusnya.


Mungkin inilah yang saat ini bisa menggambarkan arti persahabatanku dengan Jen, saat ini dialah yang masih slalu setia mengisi kesepian yang kualami baik itu dari suasana senang maupun gembira, emang terkadang sering kami ngelakuin hal yang kami anggap sebagai kegilaan untuk mencari tantangan plus pengalaman.


Seperti hal yang kemaren kami lakuin, kami berangkat dari stasiun gubeng jam 7.00 pagi dengan tujuan Jogja, tepat pukul 12.00 siang kami tiba di jogja. Dari stasiun kami langsung menuju pasar bringharjo dan malioboro seperti niat yang telah kami rencanakan sebelumnya, rencananya kami ke jogja akan pleserin di malioboro dan selanjutnya akan langsung kembali ke surabya jam 24.00, karena itulah maka kami menganggap ini sebagai kegilaan.

Oh ya di stasiun tugu kami dijemput oleh seorang sahabat yang namanya Deva, Akhirnya kami bertiga pun melaksanakan niat yang kami anggap sebagai hal yang gila ini. plesiran di malioboro cukup menyenangkan, mungkin hal ini dikarenakan sepanjang jalan kami sangat asik bersenda gurau..bahkan saking asiknya kami sampe lupa dengan perut yang kroncongan.

Pukul 16.00 kami pun mlai merasa lelah setelah kurang lebih 3 jam slieuran, tangan kami pun mulai terbebani oleh beberapa plastik blanjaan, koko emang sengaja ke bringharjo hanya untuk mencari slendang buat ibunda tercinta, niat slanjutnya adalah membuat tatoo. Akhirnya kami bertiga sepakat tuk berpisah abisnya si Jen ma Deva gak niat tuk buat tatoo, nah dari pada mereka BT nungguin koko di tatoo mereka berdua lebih dulu pergi tuk nongkrong di salah satu grai fast food yang ada di sekitar malioboro dan nantinya mereka akan menanti koko disana.

Setelah hampir 1 jam lamanya akhirnya proses pembuatan tatoo kelar juga, tanpa basa-basi koko langsung membayar si pembuat tatoo dan langsung menyusul dua sahabatku yang sejak tadi sudah dengan sabar menanti. Ah ternyata menu fast food membuat kami ckup kenyang selanjutnya kami berencana tuk mencoba bus trans jogja..abisnya blom pernah nyobain bus yang terkenal dengan biayanya yang cukup murah itu.

Pukul 20.00 setelah mandi di kostnya si deva kami langsung menuju Outlet blue yang katanya terkenal dengan harganya yang cukup miring, 1 jam di outlet ini rasanya sudah cukup memuaskan maka kami langsung menuju warung yang menyediakan nasi gudeg.. yah walaupun dah sering, tapi ke jogja tanpa mencicipi gudegnya bakal terasa hambar deh. Puas dengan nasi gudeg kami kembali berpisah, koko menuju kostnya Deva, sedangkan Deva bersama Jen pergi tuk mencari bakpiah yang akan dijadiin sebagai oleh-oleh.

Jogjakarta-Surabaya, begitu tulisan besar yang terpampang di kaca depan Bus yang baru saja berhenti di depan kami, saat itu memang sudah menunjukkan pukul 24.00 dan sesuai dengan jadwal tuk pulang ke surabaya seperti rencana, koko dan Jen pun langsung naik ke atas bus dan memberikan tanda slamat tinggal buat si Deva. Beberapa menit saja duduk di kursi baris paling belakang yang ada di bus si Jen langsung pulas, sepertinya aktifitas hari ini cukup melelahkan untuknya.

Ahh..capek juga ngetiknya, oke langsung disingkat aja yah.. jam 07.00 pagi akhirnya Bus yang membawa kami pun sampai dengan selamat di terminal purbaya surabaya. Nah cukup sudah 24 jam koko dan Jen melaksanakan niat tuk menggila ria...Thanks buat semua yang turut membantu terlaksananya niat ini.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Jogya lagi ...banyak banget yang perfi kesana jadi kanagen ama suasana nya yang sejuk

koko mengatakan...

@edisamsuri;jogja memang slalu ngangenin

Anonim mengatakan...

makan mukanya sapa di face food ko..??
muke gile..??
Becanda bozz
ojo' nesu!!
peaceee... ^__^

koko mengatakan...

@pipi; tau aja kalo ada yg salah ketik, thanks yo..dah dibenerin tuh

Posting Komentar

 

Top Komentator

Dictionary

Im'koko is proudly powered by Blogger.com |
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya