Raut Wajah Itu Lenyap

Gerimis datang, menyapu jejak basah yang baru saja ku tapaki. Daun bergerak bergeser pada keras bebatuan. Tubuh ringkih ini ku paksa berlari menembus baris-baris luka yang belum sembuh. Masih ada sorot mata kosong diujung sana, menatap ku lirih lalu menghilang pada tepian batas. Kuning sinar mentari menggambar pekat raut wajah yang cantik, namun rintik hujan menghanyutkannya, lalu menghilang..., lenyap...

Lalu kita susuri sunyi dengan gemuruh ombak pasang pada pasir, batu-batu, debu, angin, gerimis mengais katakata yang tak sempat terucap tentang rindu nelayan pada laut, rindu peziarah pada makam.Mata kita tersesat di rimba suara berabad-abad, tapi ada yang terus memanggil, lirih sesekali kita palingkan wajah, mencari tak ada, dan kita makin karam dalam keangkuhan kita sendiri,tak tahu arah kembali.

Bukan hanya kau sesaat yang punya, Namun aku akui kaulah yang berkuasa, Kau juga memiliki impian dan masa depan. Bahkan kau pun yang menentukan batas...Kadang hanya cerita dan angan Mungkin juga kenyataan Tapi semua berlalu dengan sendirinya, Pantas atau tidaknya itu tak ada artinya

Begitulah sesuatu kenyataan kehidupan, Semua punya awal dan akhir, Pengalaman pun jadi kenangan Bagai asap berlalu hiduppun selesai...
ros

0 komentar:

Posting Komentar

 

Top Komentator

Dictionary

Im'koko is proudly powered by Blogger.com |
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya
Foto Saya